Posted by : Unknown
Minggu, 28 Juli 2013
Ragam Batik
Ada beberapa pandangan yang mengelompokkan batik menjadi dua kelompok seni batik, yakni batik keraton (Surakarta dan Yogyakarta) dan seni batik pesisir.
Motif seni batik keraton banyak yang mempunyai arti filosofi, sarat dengan makna kehidupan. Gambarnya rumit/halus dan paling banyak mempunyai beberapa warna, biru, kuning muda atau putih. Motif kuno keraton seperti pola panji (abad ke-14), gringsing (abad 14), kawung yang diciptakan Sultan Agung (1613-1645), dan parang, serta motif anyaman seperti tirta teja.
Kemudian motif batik pesisir memperlihatkan gambaran yang lain dengan batik keraton. Batik pesisir lebih bebas serta kaya motif dan warna. Mereka lebih bebas dan tidak terikat dengan aturan keraton dan sedikit sekali yang memiliki arti filosofi. Motif batik pesisir banyak yang berupa tanaman, binatang, dan ciri khas lingkungannya. Warnanya semarak agar lebih menarik konsumen.
Batik Tulis
Batik Cap
BATIK JAWA TENGAH
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malamuntuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembanganmotif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.[1]
BATIK JOGJA
Motif Batik Jogja adalah salah satu Seni Motif Batik Indonesia. Motif Batik adalah sebuah seni kreasi menuangkan motif-motif kedaerahan dengan menggunakan media malam/wax diatas bahan kain, adapun cara menuangkan malam/wax tersebut dapat dengan cara Cap (Motif Batik Cap) atau Canting (Motif Batik Tulis). Pemakaian malam/wax itu sendiri sebagai upaya tidak tembus warna ketika pewarnaan kain.
BATIK BALI
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik". batik Bali identik dengan motif binatang, dewa-dewa dan simbol keagamaan sesuai dengan adat dan agama mereka yang mengagungkan dewata dan bersahabat dengan binatang jinak, terutama hewan piaraan.
Kesenian Kuno dan Modern Cirebon
Melihat jumlah bentuk bentuk kesenian di daerah sekecil Cirebon sungguh menakjubkan. Merujuk pada artikel berjudul “the Arts of Cirebon” seorang sarjana bernama Matthew Isaac Cohen menulis “ banyaknya keaneka ragaman kesenian di Cirebon hanya bisa dibandingkan dengan Bali, semua yang menarik di Cirebon (tidak seperti halnya di Bali) belum banyak dikenal atau tersentuh oleh turis.
Batik Laweyan
Laweyen adalah salah satu sentral Batik di Solo. Kampung ini Tentunya ada banyak sekali sejarah yang tertinggal di kapung ini dan menjadi icon Batik Solo
Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.
BATIK BANYUMAS
Diberdayakan oleh Blogger.